obat diuretika

Selasa, 21 Desember 2010

| 1 komentar
 
PENDAHULUAN
ginjal merupakan organ terpenting pada pengaturan homeostasis,yakni keseimbangan dinamis antara cairan intrasel dan ekstrasel,serta pemeliharaan volume total dan susunan cairan ekstrasel.Hal ini terutama tergantung dari jumlah ion Na+,yang untuk sebagian besar terdapat diluar sel,dicairan antarsel,dan diplasma darah.Kadar Na dicairan ekstrasel diregulasi oleh sekresi ADH di neurohipofisis.
Ginjal adalah organ utama eliminasi obat.Beberapa obat diekskresi  setelah   mengalami metabolisme/biotransformasi oleh hati.Sedang obat lain dieliminasi oleh ginjal dalam bentuk yang tidak berubah.Bayi prematur belum mempunyai fungsi ginjal yang matang.Pasien lansia memiliki penurunan fungsi ginjal yang belum matang.Pasien lansia mengalami penurunan fungsi ginjal berkaitan dengan usia.

PEMBENTUKAN KEMIH
Fungsi ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan mengeluarkan semua zat asing dan sisa pertukaran zat dari dalam darah.Untuk itu, darah mengalami fltrasi,dimana semua komponennya melintasi’saringan’ginjal kecuali zat putih telur dan sel-sel darah.Setiap ginjal mengandung lebih kurang 1 juta filter kecil(glomeruli),dan setiap 50 menit seluruh arah tubuh (ca 5 liter)sudah ‘dimurnikan’dengan melewati saringan tersebut.
Fungsi penting lainnya adalah meregulasi kadar garam dan cairan tubuh. Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah kedalam glomerli(gumpalan kapiler),yang terdapat dibagian luar ginjal(cortex).Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi air,garam-garam, dan glukosa.Ultrafiltrat,yang diperoleh dari filtrasi dan banyak air serta elektrolit, akan ditampung diwadah yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul bowman)dan kemudian disalurkan ke pipa kecil.Tubuli ini terdiri dari bagian proksimal dan distal,yang terletak masing-masing dekat dan jauh dari glomerulus,kedua bagian ini dihubungi oleh sebuah lengkungan(Henle’s loop).
Disini terjadi penarikan kembali secara aktif air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh,seperti glukosa dan garam-garam,antara lain ion Na+. Zat-zat ini dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli. Sisanya yang tak berguna seperti’ampas’perombakan metabolisme protein(ureum) untuk sebagian besar tidak diserap kembali.
Akhirnya,filtrat dari semua tubuli ditampung disebuah pengumpul(ductus colligens),dimana terutama berlangsung penyerapan air kembali.filtrat disalurkan kekandung kemih dan ditimbun disini sebagai urin.
Dengan demikian,ultrafitrat yang disetiap harinya dihasilkan rata-rata 180 liter oleh seorang dewasa,dipekatkan sampai hanya lebih kurang 1 liter air kemih. Sisanya,lebih dari 99%,direabsorpsi dan dikembalikan pada darah.Dengan demikian,suatu obat yang Cuma sedikit mengurangi reabsorpsi tubuler,misalnya dengan 1%,mampu melipat gandakan volume kemih(menjadi ca 2,6 liter)

DIURETIKA
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis)melalui kerja langsung terhadap ginjal.Istilah diuresis mempunyai dua pengertian,pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.
Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini,misalnya zat-zat yang memperkuat kontraksi jantung(dogoksin,teofilin), memperbesar volume darah (dekstran),atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH(air, alkohol).
Diuretik memiliki efek antihipertensi dengan meningkatkan peepasan air dan garam natrium.Hal ini menyebabkan penurunan volume cairan dan merendahkan tekanan darah.Jika garam natrium ditahan,air juga akan tertahan dan tekanan darah akan meningkat.Banyak diuretik menyebabkan pelepasan elektrolit-elektrolit lainnya,termasuk kalium,magnesium,klorida dan bikarbonat.Diuretik yang meningkatkan ekskresi kalium digolongkan sebagai diuretik yang tidak menahan kalium,dan diuretik kombinasi telah dipasarkan dan memiliki kerja campuran antara keduanya.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal

MEKANISME KERJA DIURETIKA

Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih.Dan demikian juga air diperbanyak.Obat-obat ini bekerja khusus pada tubuli,tapi juga dtempat lain,yakni:
1. Tubuli proksimal
        Ultrafiltrat mengandung sejumlah garam yang disini direabsorpsi secara aktif untuk lebih kurang 70%,antara lain ion Na+ dan air,begitu pula glukosa dan ureum.Karena reabsorpsi berlangsung secara proporsional,maka susunan filtat tidak berubah dan tetap isotonis merintangi reabsorpsi air dan juga natrium.
2. Lengkungan henle
            Dibagian henle’s loop ini ca 25% dari semua ion Cl- yang telah difiltrasi direabsorpsi secara aktif,disusul dengan reabsorpsi pasif dari Na+an K+,tetapi tanpa air,hingga filtrat menjadi hipotonis.
            Diuretika lengkungan,seperti furosemida,bumetanida,dan etakrinat,bekerja terutama disini dengan mrintangi transpor Cl- dan demkian reabsorpsi Na+. Pengeluaran K+ dan air juga diperbanyak.
3. Tubuli distal
Dibagian pertama segmen ini,Na+ direabsorpsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrat lebih cair dan lebih hipotonis.Senyawa tiazida dan klortalidon bekerja ditempat ini dengan memperbanyak ekskresi Na+ dan Cl- sebesar          5-10%.Dibagian kedua segmen ini,ion Na+ ditukarkan dengan ion K+ atau Nh4+, proses ini dikendalikan oleh hormon anak-ginjal aldosteron.Antagonis aldosteron(spironolakton)dan zat-zat penghemat kalium (amilorida,triamteren) bertitik kerja disini dengan mengakibatkan ekskresi Na+(kurang dari 5%)dan retensi K+.
4. Saluran pengumpul
            Hormon antidiuretik ADH(vasopresin)dari hipofise bertitik kerja disini dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluaran ini.

PENGGOLONGAN
            Pada umumnya,diuretik yang efektif untuk menghilangkan air dan natrium dikategorikan menjadi 6 kategori,yaitu:(1)tiasid dan seperti-tiasid,(2)diuretik kuat, (3)hemat kalium (4)penghambat anhidrase karbonik(5)osmotik,(6)merkurial. Diuretik kuat dan hemat kalium merupakan diuretik yang paling sering diresepkan untuk penyakit hipertensi dan payah jantung kongestif.Semua golongan diuretik diatas adalah tidak menghambat kalium,kecuali golongan diuretik hemat kalium.
Diuretik Tiasid dan seperti-Tiasid
            Tiasid yang pertama kali dipasarkan adalah klorotiasid(1957)diikuti satu tahun kemudian oleh hidroklorotiasid.Saat ini terdapat berbagai macam preparat tiasid.Tiasid bekerja pada tubulus kontortus distal ginjal,sesudah ansa henle, dengan meningkatkan ekskresi natrium,klor,dan air.Tiasid dipakai untuk mengobati hipertensi dan edema perifer.Obat-obat ini tidak efektif untuk diuretik cepat.
Diuretik tiazid dan seperti-tiazid
    OBAT                                  DOSIS
PEMAKAIAN&PERTIMBANGAN
Tiazid
Tiazid masa kerja singkat (masa kerja <12 jam
Klorotiazid    D:PO:500 mg-2,q.d./b.i.d.
(Diuril)          A< 1 th:PO:20 mg/kg,dalam
                      Dosis terbagi 2
                     A<6 bln:PO:30 mg/kg24 jam, 
                     Dalam dosis terbagi

Hidroklorotiazid   D:PO:12,5-100 mg/hari
(HydroDiuril,       A:PO:1-2 mg/kg/hari
Esidrix)                A:<6 bln:PO:2-3 mg/kg/
                            Hari Dalam dosis terbagi
Tiazid Masa Kerja Sedang(masa kerja 12-24 jam)
Bandroflumetiazid   D:O:2,5-10 mg/hari
(naturetin)            A:O:0,05-0,1 mg/kg/hari
                             Atau 1,5-3 mg/m2/hari

Benztiazid       D:PO:50-200 mg/hari
(Aquatag,        A:PO:1-4 mg/kg/hari dalam
Hydrex)                    dosis terbagi 3

Siktiazid(Anhydron) D:PO:1-2 mg/hari

Hidroflumetiazid     D:PO:50-200 mg/hari
(Saluron)                   A:PO:1 mg/hari

Taizid Masa Kerja Panjang(masa kerja >24 jam)
Metilotiazid        D:PO:2,5-10 mg/hari
(Aquatensen,     A:PO:0,05-0,2 mg/kg/hari
                              Atau 1,5-m2/hari

Politiazid                  D:PO:2,5-10 mg/hari
(Renese-R)

Triklormetiaid          D:PO:1-4 mg/hari
(metahydm,Naqua)  A:PO:0,07 mg/kg/hari
                                 Atau 2 mg/m2 

Diuretik seperti-tiazid
Klortalidon               D:PO:25-100 mg/hari
(Hygroton)              A:PO:2 mg/hari,setiap
                                3 Minggu

Indapamid        D:PO:2,5 mg/hari,dapat
(Lozol)            dinaikkan sampai 5 mg/hari



Metalazon                 D:PO:2,5-5 mg/hari
(Zaroxolyn)




Quinetazon               D:PO:50-100 mg/hari
Hydromox)



Untuk hipertensi dan edema perifer. orang dewasa dapat diberikan klorotiazid IV,ttp tidak direkomendasi kan untuk bayi dan anak-anak


Untuk hipertensi dan edema. paling sering digunakan Tiazid




Untuk hipertensi dan edema



Untuk hipertensi dan edema



Untuk hepertensi dan edema

Untuk hipertensi dan edema




Untuk hepertensi dan edema



Untuk hipertensi dan edema

Untuk hipertensi dan edema





Untuk hipertensi dan edema. Suatu diuretik masa kerja panjang.kategori kehamilan B.

Untuk hipertensi dan edema. Suatu diuretik masa kerja panjang.dapat diklasifikasikan sebagai diuretik kuat. kategori kehamilan B.

Untuk hipertensi dan edema. Suatu diuretik masa kerja sedang.lebih efektif daripada tiazid pada klien dengan gangguan fungsi ginjal. Kategori kehamilan B.

Untuk edema.Diuretik masa kerja sedang.

Farmakokinetik
            Tiazid diabsorpsi dengan baik dalam traktus gastroinstestinal(GI). Hidroklorotiazid memiliki kekuatan ikat protein yang lebih lemah dibandingkan dengan furosemid.Waktu paruh tiazid lebih panjang daripada diuretik loop(kuat), Untuk alasan ini tiazid harus diberikan pada pagi hari untuk meghindari nokturia (berkemih di malam hari).
Farmakodinamik
            Tiazid bekerja langsung pada arteriol,menyebabkan vasodilatasi, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.Awal kerja dari hidrotiazid timbul dalam waktu 2 jam,dan untuk furosemid dalam 1 jam.Konsentrasi puncak berbeda-beda.Tiazid terbagi dalam 3 kelompok sesuai dengan lama kerjanya:tiazid kerja pendek memiliki lama kerja kurang dari 12 jam,tiazid kerja menengah lama kerjanya antara 12-24 jam,dan yang bekerja lama memiliki lama kerja lebih dari 24 jam. Furosemid adalah diuretik yang lebih poten daripada tiazid,bekerja dengan cepat, dan memiliki lama kerja yang lebih pendek daripada tiazid kerja pendek,dan diekskresi lebih cepat.

DIURETIK KUAT(LOOP/HIGH CEILING)
            Diuretik kuat,bekerja pada ansa henle dengan menghambat transport klorida terhadap natrium kedalam sirkulasi(menghambat reabsorpsi natrium pasif). Garam natrium dan air akan keluar,bersama dengan kalium,kalsium dan magnesium.Obat-obat ini anya memiliki sedikit efek terhadap gula darah,tetapi kadar asam urat meningkat.Obat-obat dalam golongan ini sangat poten dan menyebabkan penurunan jumlah air dan elektrolit alam jumlah besar.Efek dari diuretik kuat(loop)berkolerasi dengan dosis,yaitu dengan meningkatnya dosis efek dan respon obat ini juga meningkat.Inilah mengapa golongan obat ini juga disebut diuretik kuat.Diuretik kuat(loop)lebih berpotensi daripada tiazid.Menghambat resorpsi natrium 2-3 kali efektif,tetapi efektivtasnya untuk antihipertensi berkurang.Asam etakrinik (Edecrin)(akhir 1950-an)dan furosemid(Lasix)(1960) merupakan diuretik kuat pertama yang dipasarkan.Bumetamide(Bumix),diuretik kuat yang terbaru,lebih poten daripada furosemid.
Diuretik Kuat
OBAT
DOSIS
PEMAKAIAN&PERTIMBANGAN
Asam etakrinat
(Edecrin)

Furosemid
(Lasix)




Bumetanid
(Burnex)
D:PO:50-200 mg/hari
D:PO:0,5-1 mg/kg/hari
A:PO:25 mg/hari

D:PO:20-80 mg/hari
IV20-40mg,disuntikkan pperlahan-lahan selama 1-2 menit
Maks:600 mg/hari

D:PO:0,5-2 mg/hari
Mals:10 mg/hari
D:IV:0,5-1,0 mg/dosis, dapat diulangi 2-4 jam kemudian.
A:PO:0,015 mg/kg/hari
Untuk edema paru-paru dan perifer akibat PJK.Dosis ulangan tidak dianjurkan.

Untuk edema paru-paru dan perifer akibat PJK,hipertensi,payah ginjal tanpa anuria,dan hiperkalsemia. Furosemid meningatkan ekskresi kalsium.

Sama seperti furosemid.obat lebih kuat daripada furosemid.
Farmakokinetik
            Diuretik cepat merupakan obat yang cepat diabsorpsi disaluran pencernaan. Obat-obat ini merupakan obat yang berikatan dengan protein sangat tinggi dengan waktu paruh(1/2)yang bervariasi dari 30 menit-1,5 jam.Diuretik kuat(loop) berlomba untuk mendapatkan tempat ikatan protein dengan obat-obat yang berikatan dengan protein sangat tinggi lain.
Farmakodinamik
            Diuretik kuat memiliki efek saluretik yang besar(kehilagan natrium) dan dapat menyebabkan diuresis cepat.Waktu awal kerja dari diuretik terjadi setelah 30-60 menit.Awal kerja awal bentuk furosemid intravena adalah 5 menit.Lama kerja lebih pendek daripada tiazid.

DIURETIK HEMAT KALIUM
            Diuretik hemat kalium,lebih lemah dari tiazid dan diuretik kuat,dipakai untuk diuretik ringan atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi.Obat-obat ini bekerja pada tubulus distal ginjal untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air dan retensi kalium.Obat ini mengganggu pompa natrium kalium yang dikontrol oleh aldosteron hormon mineralokortikoid(natrium ditahan dan kalium diekskresi). Kalium direabsorpsi dan natrium diekskresi.Diantara kombinasi diuretik hemat kalium dan yang tidak menahan kalium adalah triamteren hidroklorotiazid (Dyazine dan spironolakton hidroklorotiazid(Aldactazide),yang memiliki efek diuretik yang telah diperkuat dan memiliki sifat hemat kalium.
            Spironolakton(Aldactone),suatu antagonis aldosteron yang ditemukan pada 1958,adalah diuretik hemat kalium pertama.Aldosterone adalah hormon mineralokortikoid yang meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Antagonis aldosteron menghambat pompa natrium-kalium,misalnya kalium ditahan dan natrium diekskresi.Amiloride dan triamteren adalah dua diuretik hemat kalium tambahan yang sering diresepkan saat ini.Tabel dibawah ini adalah diuetik hemat kalium dan kombinasi diuretik yang tidak menhan kalium dengna yang hemat kalium.Jika diuretik kombinasi yang dipakai,baik yang dikombinasi- kan didalam satu tablet atau yang diminum dalam tablet-tablet terpisah,dosis masing-masing biasanya lebih rendah dari dosis obat ini bila dipakai tersendiri.
Diuretik Hemat Kalium
OBAT                          DOSIS
PEMAKAIAN&PERTIMBANGAN
Diuretik Agen-Tunggal
Amilorid               D:PO:5-10 mg/hari 
(Midamor)

Spironolakton       D:PO:25-200 mg/hari
(Aldactone)          dalam dosis terbagi
                             A:PO:3,3 mg/kg/hari
                             Dalam dosis terbagi

 
Triamteren           D:PO:100 mg,b.i.d.
 (Dyrenium)        Tidak melebihi 300 mg
                            /hari


Kombinasi Diuretik
Amilorid dan          D:PO:sesuai dengan
Hidroklorotiazid     resep
(Moduretic)


Spironolakton dan  D:PO:100 mg/hari
Hidroklorotiazid
(Aldactazide)


Triamteren dan      D:PO:Dyazide 1-2
 hidroklorotiazid    Kap,b.i.d.,p.c.
(Dyazide,Maxzide)

Untuk edema dan hipertensi


Untuk edema dan hpertensi.dosis untuk hipertensi biasanya sedikit lebih rendah dari yang digunakan untuk edema.Mempunyai masa kerja yang panjang.

Untuk edema akibat PJK,sirosis, nekrosis,dan edema akibat steroid.Obat diminum bersama makanan.Diuretik masa kerja sedang,


Setiap tablet mengandung amilorid HCl 5 mg dan hidroklorotiazid 25 mg atau 50 mg.


Tersedia dalam dua kekuatan: spironolakton 25 mg atau 50 mg dan hidroklorotiazid 25 mg atau 50 mg.

Dyazide:setiap tablet mengandung triamteren 50 mg dan hidroklorotiazid 25 mg.Maxzide tersedia dalam dua kekuatan:triamteren 37,5 mg atau 75 mg dan hidroklorotiazid 50 mg atau 75 mg.
Kunci:D:dewasa,A:anak-anak,kap:kapsul,PO:per oral,PJK:payah jantung kongestif,
p.c.:sesudah makan.

DIURETIK OSMOTIK
            Diuretik osmotik meningkatkan osmolalitas(konsentrasi)plasma dan cairan dalam tubulus ginjal.Natrium,klor,kalium dan air diekskresikan.Golongan obat ini dipakai untuk mencegah payah gnjal,untuk mengurangi tekanan intrakranial (mis. Edema otak) dan untuk menurunkan tekanan intraokular(mis. Glaukoma).
            Manitol adalah diuretik osmotik yang paling sering dipakai,diikuti oleh urea.Diuresis akan timbul dalam waktu 13 jam sesudah pemberian intravena.

PENGHAMBAT ANHIDRASE KARBONIK
            Penghambat anhidrase karbonik, asetazolamid, diklofenamid, etaksilamid, dan metazolamid menghambat kerja enzim anhidrase karbonik yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa(keseimbangan ion hidrogen dan bikarbonat).Penghambatan enzim ini menyebabkan penigkatan pengeluaran natrium,kalium,dan bikarbonat.Pada pemakaian yang lama bisa timbul asidosis metabolik.
            Golongan obat ini terutama dipakai untuk menurunkan tekanan intraokular pada klien yang menderita glaukoma sudut terbuka(kronik).Obat-obat ini tidak dipakai pada glaukoma sudut tertutup atau glaukoma akut.Pemakaian yang lain ialah untuk diuresis,penanganan epilepsi,dan pengobatan gangguan karena tekanan didaerah yang tinggi.
Diuretik osmotik dan Penghambat Anhidrase karbonik
OBAT                        DOSIS
PEMAKAIAN&PERTIMBANGAN
Diuretik Osmotik
Mannitol    D:IV:(TIK,TIO):1,5-2,0 g/kg (Osmitrol)    dari larutan 15-25%,Diinfus 
                     dalam 30-60 mnt
                     IV:pencegahan oliguria 50-
                     100 g dari larutan 5-25%
                     Pengobatanoliguria:IV:300-
                     400 mg/kg dari Larutan 
                     20% atau 25%.

Urea          D:IV:1,0-1,5 g/kg dari larutan
(Ureaphil)    30%
                  A(>2th):IV:0,5g/kg dr larutan



Penghambat Anhidrase Karbonik
Asetazolamid   D:PO:250 mg,b.i.d./q.i.d
(Diamox)         IV:250-500 mg/hari;dosis
                         Bervariasi


Diklorfenamid  D:PO:100 mg/setiap 12
(Daranid)           jam
                         R:25-50 mg,b.i.d.,t.i.d.  

Metazolami   D:PO:50-100 mg,b.i.d/t.i.d
(Neptazane)

Untuk menurunkan TIK dan pada oliguria untuk mencegah gagal ginjal akut.Dipakai pada galukoma sudut sempit.





Semua pemakaiannya seperti pada mannitol.bukan merupakan obat pilihan. Dipakai pada operasi yang berlangsung lama untuk mencegah gagal ginjal akut.


Untuk glaukoma sudut terbuka. Dapat meningkatkan kadar gula darah,asam urat,dan kalsium.Dapat timbul asidosis metabolik

Untuk glaukoma sudut terbuka



Untuk glaukoma
Kunci:D:dewasa,A:anak-anak,PO:per oral,IV:intravena,TIK:tekanan intrakranial, TIO: tekanan intra okular,R:dosis rumatan,>:lebih dari.

DIURESIS MERKURI
            Obat-obat dalam golongan ini sudah jarang dipakai sekarang,karena sifatnya yang mengiritasi saluran cerna.Karena itu,tidak akan dibahas.

PENYALAHGUNAAN
Tak jarang diuretika disalahgunakan dalam melangsingkan tubuh bagi orang gemuk(overweight)dengan jalan mengeluarkan cairannya.Penyusutan berat badan yang diperoleh hanya bersifat sementara,begitu pula pada penggunaannya. Pada udema kehamilan,yang umumnya tidak dianjurkan karena dapat membahayakan penyaluran darah ke janin.

Efek samping:Efek-efek utama yang dapat diakibatkan diuretika adalah:
a.  Hipokalemia          
Yaitu kekurangan kalium dalam darah.semua diuretika dengan titik kerja dibagian muka tubuli distal memperbesar ekskresi ion-K+ dan H+ karena ditukarkan dengan ion-Na+.Akibatnya adalah kadar kalium plasma dapat turun dibawah 3,5 mmol/liter.Keadaan ini terutama dapat terjadi pada pananganan gagal jantung dengan dosis tinggi furosemida atau bumetamida,mungkin bersama thiazida.Gejala kekurangan kalium ini berupa kelemahan otot,kejang-kejang,obstipasi,anoreksia,kadang-kadang juga aritmia jantung,tetapi gejala ini tidak selalu menjadi nyata.
Thiazida yang digunakan pada hipertensi dengan dosis rendah(HCT dan klortalidon 12,5 mg sehari),hanya sedikit menurunkan kadar kalium.Oleh karena itu tidak perlu disuplai kalium(slow-K 600 mg),yang dulu agak sering dilakukan, kombinasinya dengan suatu zat penghemat kalium sudah mencukupi.
Pasien jantung dengan gangguan ritme atau yang diobati dengan digitalis harus dimonitor denan seksama,karena kekurangan kalium dapat memperhebat keluhan dan meningkatkan toksisitas digoksin.Pada mereka juga dikhawatirkan peningkatan resiko kematian mendadak(sudden heart death).
b.  Hiperurikemia
Akibat retensi asam urat(uric acid)dapat terjadi pada semua diuretika, kecuali amilorida.Menurut dugaan,hal ini disebabkan oleh adanya persaingan antara diuretikum dengan asam urat mengenai transpornya ditubuli.Terutama klortalidon memberikan resiko lebih tinggi untuk retensi asam urin dan serangan encok pada pasien yang peka.
c.   Hiperglikemia
Dapat terjadi pada pasien diabetes,terutama pada dosis tinggi,akibat dikuranginya metabolisme glukosa berhubung sekresi insulin ditekan.Terutama thiazida terkenal menyebabkan efek ini.Efek antidiabetika diperlambat olehnya.
d.  hiperlipedemia
Dapat terjadi dengan peningkatan kadar kolesterol total(LDL dan VLDL) dan trigliserida.Kadar kolesterol-HDL yang dianggap sebagai faktor pelindung untuk PJP justru diturunkan,terutama oleh klortalidon.Pengecualian adalah indapamida yang praktis tidak meningkatkan kadar lipida tersebut.Arti klinis dari efek samping ini pada penggunaan jangka panjang belum jelas.
e.  Hiponatriemia
 Akibat diuresis yang terlalu pesat dan kuat oleh diuretika lengkungan, kadar Na plasma dapat menjadi keras dengan akibat hiponatriemia.Gejalanya berupa gelisah,kejang otot,haus,letargise lalu mengantuk,juga kolaps.Terutama lansia peka untuk dehidrasi,maka sebaiknya diberikan dosis permulaan rendah yang berangsur-angsur dinaikkan,atau pula obat diberikan secara berkala, misalnya 3-4 kali seminggu.Terutama pada furosemida dan etakrinat dapat terjadi alkalosis(berlebihan alkali dalam darah).
f.    lain-lain:gangguan lambung-usus (mual,muntah,diare), rasa letih,nyeri kepala, pusing dan jarang reaksi alergis kulit. Ototoksisitas dapat terjadi pada penggunaan furosemida/bumetamida dalam dosis tinggi.

INTERAKSI
            Kombinasi dari obat-obat lain bersama diuretika dapat menimbulkan interaksi yang tidak dikehendaki,seperti:
-     Penghambat ACE dapat menimbulkan hipotensi yang hebat,maka sebaiknya baru diberikan setelah penggunaan diuretikum dihentikan selama 3 hari.
-     Obat-obat rema (NSAID’s) dapat agak memperlemah efek diuretis dan antihipertensif akibat sifat retensi natrium dan airnya.
-     Kortikosteroida dapat memperkuat kehilangan kalium
-     Aminoglikosida:ototoksisitas diperkuat berhubung diuretika sendiri dapat menyebabkan ketulian (reversible)
-     Antidiabetika oral dikurangi efeknya bila terjadi hiperglikemia
-     Litiumklorida dinaikkan kadar darahnya akibat terhambatnya ekskresi



DAFTAR PUSTAKA
♣Pedoman obat untuk perawat edisi 4.judth hopfer deglin,PharmD.April Hazard   Vallerand,PhD, RN.cetakan I 2005.jakarta:EGC.penyakit ginjal.deuretik.
♣Obat-obat penting khasiat,penggunaan dan efek-efek sampingannya.drs.tan hoan tjay n Drs. Kirana rahdja.edisi 5 cetakan pertama gramedia jakarta 2002
♣Farmakologi,pendekatan proses keperawatan.Joyce L.Kee dan Evelyn R. Hayes. cetakan I 1996.EGC:Jakarta.Diuretik dan obat-obat antihipertensi.
♣Http//www.Lan dejavu blog<<obat diuretika/juni 1,2010.

Followers